Rencananya acara ini akan dibuat secara regular dengan membuat program bersama. Sekitar 22 orang korban yang diperkirakan akan gabung dalam acara ini. Mayoritas mereka harus membayar lebih dari Rp 400 ribu. Menurut Maesaroh selalu panitia acara ini mengatakan bahwa modus penipuan yang digunakan bermacam-macam.
Seperti yang dialami salah satu korban, saat dia membuat KTKLN di BP3TKI Surabaya, petugas memungut biaya sebesar Rp 2 juta dengan alasan dia ganti majikan. Bahkan ada yang ditahan selama 2 hari di bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
Namun selain para korban, ada juga yang lolos tanpa KTKLN. Yang menjadi korban penipuan ini mayoritas mereka yang belum mengenal organisasi. Dan mereka yang lolos tanpa KTKLN hampir 100% mereka yang sudah menjadi anggota organisasi atau mereka yang sudah paham tentang bagaimana caranya menolak KTKLN.
Banyak BMI yang karena tidak mau repot, mereka rela mengeluarkan uang agar bisa lolos dan berangkat kembali ke luar negeri. Atau karena tidak ingin berdebat dengan petugas maskapai dan imigrasi, mereka manut saja saat disuruh membuat KTKLN di kantor BP3TKI Ciracas.
Kita berharap agar BMI berani melawan saat berhadapan dengan petugas yang memaksa mereka untuk membuat KTKLN atau memaksa mereka membayar denda agar bisa lolos.
Sosialisasi penolakan KTKLN akan terus kami lakukan sampai pemerintah benar-benar mencabut atau mempermudah pengurusan KTKLN dan benar-benar menggratiskan seperti janji mereka.
KTKLN akan terus membawa korban bagi BMI yang tidak paham bagaimana caranya menolak KTKLN. Dan dengan acara kopdar korban KTKLN ini, diharapkan para BMI bisa saling berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pentingnya berorganisasi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®













0 komentar:
Posting Komentar