Belajar dari Kearifan Lokal Bali
Indonesia Poverty and Empowerment Conference 2014 (IPEC) atau Konferensi Kemiskinan dan Pemberdayaan Indonesia, akan digelar di Bali pada Jumat, 31 Oktober – Senin, 3 November 2014 mendatang. Event internasional yang mensinergikan berbagai stakeholders dari seluruh Indonesia dan juga mengajak berbagai kalangan dari berbagai negara ini, sebelumnya dikenal sebagai kegiatan tahunan berskala nasional bertajuk Temu Nasional Penanggulangan Kemiskinan yang diprakarsai Sinergi Indonesia sejak 2012. Mulai tahun ini, Temu Nasional diperluas cakupannya menjadi berskala internasional, berganti nama menjadi IPEC, untuk memungkinkan proses saling belajar berkembang lintas negara. Hal ini mengingat problema kemiskinan sesungguhnya adalah fenomena global dan makin perlu kolaborasi dan interaksi lebih luas, dari mulai tingkat lokal, nasional, regional hingga global.
“Memutus Mata Rantai Kemiskinan dengan Belajar dari Kearifan Lokal Bali” menjadi tema IPEC 2014 dengan sub-tema “Menelaah Pelaksanaan Sinergi Multi Pihak untuk Dampak Berkelanjutan”. Dari Desa Munduk, Singaraja, Bali kita akan melihat lebih jauh bagaimana praktik memutus mata rantai kemiskinan itu dilakukan melalui sinergi berbagai sektor secara holistik, bagaimana peran pemimpin lokal sebagai pihak yang memungkinkan sinergi berbagai pihak terjadi, bagaimana social entrepreneurship atau kewirausahaan sosial menjadi dasar pemikiran dari pengembangan keberdayaan masyarakat lokal secara berkelanjutan.
Pelaksanaan IPEC 2014 ini agak berbeda dari 2 Temu Nasional Penanggulangan Kemiskinan sebelumnya antara lain IPEC 2014 akan berlangsung lebih lama yakni 3 malam dan 4 hari dengan lokasi kegiatan tidak terfokus pada 1 tempat, tetapi juga mengunjungi lokasi yang berbeda yaitu: Desa Pejeng, Sanur, Pantai Pemuteran, dan Desa Umabian.
Ke empat lokasi tersebut dipilih karena terdapat contoh hasil nyata yang sangat mampu memperkaya referensi kita tentang bagaimana dengan cara yang agak berbeda dapat membuahkan hasil berupa peningkatan keberdayaan masyarakat lokal secara berkelanjutan. Ke empat lokasi tersebut menjadi tujuan field workshop dari kelompok-kelompok Breakout peserta IPEC 2014. Desa Pejeng akan menjadi referensi belajar bagi peserta yang memilih Kelompok Perdesaan, Pantai Pemuteran untuk Kelompok Pesisir, Sanur untuk Kelompok Perkotaan, dan Desa Umabian untuk Kelompok Social Entrepreneurship. Sementara kelompok breakout yang baru ada tahun ini yaitu Kelompok Internasional yang berisi para peserta dari negara-negara lain, dapat memilih di antara ke empat fokus breakout yang lain.
IPEC 2014 memiliki tujuan utama menjadi wadah dimana setiap elemen masyarakat yang berbeda-beda namun memiliki tujuan yang sama yaitu melaksanakan peningkatan keberdayaan masyarakat dan menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan, dapat saling bertemu, terkoneksi satu dengan yang lain, sehingga dapat tumbuh subur kolaborasi yang saling menguatkan antara berbagai sektor dan aktor pemberdayaan masyarakat. Hanya bila kesadaran untuk saling menguatkan antara sektor yang berbeda-beda tumbuh dengan subur dan merata, maka kita dapat berharap setiap upaya, kecil ataupun besar skalanya, dapat menjadi rantai penguat dari sebuah dampak masif dan berkelanjutan yang sama-sama kita inginkan.
Sinergi Indonesia mengundang setiap pelaku dan yang memberi kepedulian pada penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat, untuk bersama-sama terlibat aktif dalam IPEC 2014. Sampai bertemu di Bali!
sumber : sinergi Indonesia
Terkait









.jpg)



0 komentar:
Posting Komentar